TOU #2 BAB 13-14
ANANDA
RAMADHAN (10112726)
KELAS : 2KA25
BAB 13-14
BUDAYA,KERATIVITAS
DAN INOVASI
1.
Pengertian dan fungsi Budaya
Organisasi
Budaya Organisasi Menurut Para Ahli-Para Ahli- Kata budaya (Culture) sebagai suatu
konsep berakar dari kajian atau disiplin ilmu Antropologi ; yang oleh Killman .
et. Al (dalam Nimran, 2004 : 134) diartikan sebagai Falsafah, ideologi,
nila-nilai, anggapan, keyakinan, harapan, sikap dan norma yang dimiliki bersama
dan mengikat suatu masyarakat.
Kini konsep tersebut telah pula mendapat tempat dalam perkembangan ilmu perilaku organisasi, dan menjadi bahasan yang penting dalam literatur ilmiah dikedua bidang itu dengan memakai istilah budaya organisasi
Kini konsep tersebut telah pula mendapat tempat dalam perkembangan ilmu perilaku organisasi, dan menjadi bahasan yang penting dalam literatur ilmiah dikedua bidang itu dengan memakai istilah budaya organisasi
Budaya memiliki sejumlah
fungsi dalam organisasi.
Batas
Budaya berperan sebagai penentu batas-batas; artinya,
budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan
membedakannya dengan organisasi lainnya.
Identitas
Budaya memuat rasa
identitas suatu organisasi.
Komitmen
Budaya memfasilitasi
lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan
individu.
Stabilitas
Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena
budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara
menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan
karyawan.
Pembentuk sikap dan
perilaku
Budaya bertindak sebagai
mekanisme alasan yang masuk akal (sense-making) serta kendali yang menuntun dan
membentuk sikap dan perilaku karyawan. Fungsi terakhir inilah yang paling
menarik.
2. Tipopologi
Budaya Organisasi
Kajian mengenai tipologi budaya organisasi ini sangatlah
bervariasi, berikut adalah pendapat-pendapat menurut para ahlinya :
Kotter dan Heskett
(1998) mengkategorisasi
jenis budaya organisasi menjadi tiga yaitu budaya kuat dan budaya lemah; budaya
yang memiliki kecocokan strategik; dan budaya adaptif.
Robbins (1990) mengemukakan bahwa
yang dimaksud dengan budaya yang kuat adalah budaya di mana nilai-nilai inti
dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas. Makin banyak anggota
yang menerima nilai-nilai inti dan makin besar komitmen mereka pada nilai-nilai
itu, maka makin kuat pula budaya tersebut
Luthans (1992) memaparkan karakteristik
budaya organisasi sebagai berikut:
·
Peraturan-peraturan perilaku yang harus
dipenuhi
·
Norma-norma
·
Nilai-nilai yang dominan
·
Filosofi
·
Aturan-aturan
·
Iklim organisasi.
Semua karakteristik budaya
organisasi tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, dalam arti
bahwa unsur-unsur tersebut mencerminkan budaya yang berlaku dalam suatu jenis
organisasi, baik yang berorientasi pada pelayanan jasa maupun organisasi yang
menghasilkan produk barang.
Robbins (1990) mengemukakan 10
karakteristik budaya organisasi, yaitu:
·
Inisiatif individu
·
Toleransi terhadap risiko
·
Pengarahan
·
Integrasi
·
Dukungan manajemen
·
Pengawasan
·
Identitas
·
Sistem penghargaan
·
Toleransi terhadap konflik
·
Pola komunikasi.
3. Kreatifitas
individu dan team Proses
inovasi
dalam kelompok atau team di butuhkan hubungan keterkaitan yg erat
agar dapat berkembang secara kreatif dalam team, namun tidak di pungkiri dalam
team kadang hanya ada satu atau dua individu yang mempunyai ide lebih
kedepan dari pada yang lain.
individu yang kreatif
biasanya bebas dalam berpikir, mempunyai daya imajinasi, bersifat ingin tahu,
ingin mencari pengalaman baru, mempunyai inisiatif, bebas berpendapat,
mempunyai minat luas, percaya pada diri sendiri, tidak mau menerima pendapat
begitu saja, cukup mandiri dan tidak pernah bosan.
Individu kreatif dan
organisasi kreatif adalah salah satu indikator yang ingin dicapai dalam
mempelajari teori dan perilaku organisasi.
Kadang kita melupakan
hakekat tersebut dengan hanya berkutat membahas teori dan lupa mengetahui indikator-indikator
dasar yang ingin dicapai.
karena inovasi merupakan
hal yang bersifat konseptual dan perseptual, calon inovator harus menuju dunia
luar dan mengamati, bertanya, dan mendengar.
referensi :