TOU #2 BAB 5-6
ANANDA
RAMADHAN (10112726)
KELAS : 2KA25
BAB 5-6
PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
Dalam organisasi sering kita temui saat-saat di mana ada begitu
banyak pendapat, lalu banyak pilihan untuk mengambil keputusan yang terbaik dan
Terdapat beberapa dasar pengambilan keputusan,berikut adalah hal-hal yang
menjadi dasar pengambilan suatu keputusan :
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain.
Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu:
1. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
2. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.
Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah–masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimalmasyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.
Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.
Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain : banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya.
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain.
Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu:
1. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
2. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.
Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah–masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimalmasyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.
Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.
Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain : banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya.
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.
Jenis-jenis pengambilan
keputusan
1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
atau perasaan yang lebih bersifat subjektif yaitu seperti mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. keuntungannya :
• mudah untuk memutuskan karna di ambil satu pihak.
• tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
2. Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.
3.Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. inilah alasan Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi agar lebih akurat.
4.Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. jadi pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.
5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
atau perasaan yang lebih bersifat subjektif yaitu seperti mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. keuntungannya :
• mudah untuk memutuskan karna di ambil satu pihak.
• tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
2. Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.
3.Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. inilah alasan Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi agar lebih akurat.
4.Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. jadi pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.
5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan
Dalam pengambilan
keputusan, informasi yang diperJukan haruslah lengkap dan memiliki sifat-sifat
tertentu, sehingga keputusan yang dihasilkan dapatlah berkualitas dan baik.
berikut ini adalah
faktor-faktor yang harus di perhatikan dalam mengambil keputusan:
• hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
• setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi;
• setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain;
• jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
• pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
• pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;
• diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
• setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul; dan
• setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.
• hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
• setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi;
• setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain;
• jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
• pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
• pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;
• diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
• setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul; dan
• setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.
IMPLIKASI DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DI KELOMPOK.
Tidak penulis pungkiri segala sesuatu keputusan yang diambil dituntut harus berdampak baik bagi organisasi, namun tidak selamanya keputusan itu akan berdampak baik, satu hal yang dapat kita lakukan adalah meminimalkan dampak negative yang akan timbul akibat pengambilan keputusan tersebut.
Dampak positif.
Tentu saja dampak yang positive adalah dampak yang dapat mensejahterahkan organisasi tersebut namun penilaian yang dianggap sejahtera itu haruslah yang adil dan mendidik agar menjadi arif dan bijaksana,
Memang salah satu patokan untuk menyatakan keberhasilan suatu organisasi adalah materi, namun
Bagi sebagian pemimpin organisasi mengandalkan materi dalam menjadikan patokan kesejahteraan organisasi tersebut, lalu ia memberi materi berupa apaun agar supaya ia dapat menjadi pemimpin organisasi tersebut, hal demikian memang jikalau dilihat dari materi memang kelihatanya mensejahterahkan organisasinya namun sesungguhnya cara-cara yang mengedepankan materi seperti ini tidaklah mendidik yang baik sama sekali justru hanya akan mendidik yang tidak baik, sehingga akan membentuk watak-watak pengemis yang hanya biasa meminta dan meminta jikalau anda ingin diangkat menjadi a, b, c dan lain sebagainya. Yang pada ujungnya akan tanpa disadari kebiasaan itu akan menjadi budaya yang menghancurkan.
Dampak negative.
Kebijakan yang diambil yang dianggap tidak sepaham dengan sesama anggota kerapkali dapat berakibat perpecahan, pembodohan dan yang paling parah adalah menceraiberaikan organisasi tersebut atau membawa situasi organisasi tersebut kedalam suatu konflik intern maupun extern.dengan kata lain dapat ditulis dampak negative dapat berupa :
• Perpecahan.
• Pembodohan.
• Egoisme dll.
Tidak penulis pungkiri segala sesuatu keputusan yang diambil dituntut harus berdampak baik bagi organisasi, namun tidak selamanya keputusan itu akan berdampak baik, satu hal yang dapat kita lakukan adalah meminimalkan dampak negative yang akan timbul akibat pengambilan keputusan tersebut.
Dampak positif.
Tentu saja dampak yang positive adalah dampak yang dapat mensejahterahkan organisasi tersebut namun penilaian yang dianggap sejahtera itu haruslah yang adil dan mendidik agar menjadi arif dan bijaksana,
Memang salah satu patokan untuk menyatakan keberhasilan suatu organisasi adalah materi, namun
Bagi sebagian pemimpin organisasi mengandalkan materi dalam menjadikan patokan kesejahteraan organisasi tersebut, lalu ia memberi materi berupa apaun agar supaya ia dapat menjadi pemimpin organisasi tersebut, hal demikian memang jikalau dilihat dari materi memang kelihatanya mensejahterahkan organisasinya namun sesungguhnya cara-cara yang mengedepankan materi seperti ini tidaklah mendidik yang baik sama sekali justru hanya akan mendidik yang tidak baik, sehingga akan membentuk watak-watak pengemis yang hanya biasa meminta dan meminta jikalau anda ingin diangkat menjadi a, b, c dan lain sebagainya. Yang pada ujungnya akan tanpa disadari kebiasaan itu akan menjadi budaya yang menghancurkan.
Dampak negative.
Kebijakan yang diambil yang dianggap tidak sepaham dengan sesama anggota kerapkali dapat berakibat perpecahan, pembodohan dan yang paling parah adalah menceraiberaikan organisasi tersebut atau membawa situasi organisasi tersebut kedalam suatu konflik intern maupun extern.dengan kata lain dapat ditulis dampak negative dapat berupa :
• Perpecahan.
• Pembodohan.
• Egoisme dll.
referensi :
• http://www.psychologymania.com/2012/12/dasar-pengambilan-keputusan.html
• http://nurulqomariah12.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-keputusan-dalam-organisasi.html
• http://hasanahrainism.blogspot.com/2010/12/metode-pengambilan-keputusan-dalam.html
• http://www.psychologymania.com/2012/12/dasar-pengambilan-keputusan.html
• http://nurulqomariah12.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-keputusan-dalam-organisasi.html
• http://hasanahrainism.blogspot.com/2010/12/metode-pengambilan-keputusan-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar