TOU #2 BAB 9-10
ANANDA
RAMADHAN (10112726)
KELAS : 2KA25
BAB 9-10
Desain dan Struktur Organisasi
A. Dimensi struktur organisasi
Kompleksitas
Kompleksitas merujuk pada tingkat diferensiasi yang ada
di dalam sebuah organisasi. Diferensiasi horisontal mempertimbangkan tingkat
pemisahan horisontal di antara unit-unit. Diferensiasi
vertikal merujuk pada kedalaman hierarki organisasi. Diferensiasi spasial
meliputi tingkat sejauh mana lokasi fasilitas dan para pegawai organisasi
tersebar secara geografis. Peningkatan pada masalah satu dari ketiga faktor
tersebut akan meningkatkan kompleksitas sebuah organisasi.
Diferensiasi horisontal
Diferensiasi horisontal merujuk pada tingkat diferensiasi
antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang
mer eka laksanakan, dan tingkat pendidikan
serta pelatihannya.
Diferensiasi vertikal
Diferensiasi vertikal merujuk pada kedalaman struktur.
Diferensiasi meningkat, demikian pula kompleksitasnya karena jumlah tingkatan
hierarki di dalam organisasi bertambah. Makin banyak tingkatan yang terdapat di
antara top management
dan tingkat yang paling rendah, maka makin besar pula potensi terjadinya
distorsi dalam komunikasi, dan makin
sulit mengkoordinasi pengambilan keputusan dari pegawai manajerial, serta makin
sukar bagi top management untuk mengawasi kegiatan bawahannya.
Diferensiasi Spasial
Diferensiasi spasial merujuk pada tingkat sejauh mana
lokasi dari kantor, pabrik, dan personalia sebagai sebuah organisasi tersebar
secara geografis. Diferensiasi spasial dapat dilihat sebagai perluasan dari
dimensi dan dan diferensiasi
horizontal dan vertikal. Artinya, adalah mungkin untuk memisahkan tugas dan
pusat kekuasaan secara geografis. Pemisahan ini mencakup penyebaran jumlah
maupun jarak.
Formalisasi
Formalisasi merujuk pada tingkat sejauh mana pekerjaan di
dalam organisasi itu distandardisasikan. Jika formalisasi rendah, perilaku para
pegawai relatif tidak terprogram. Karena kebijakan dari seseorang di dalam
pekerjaannya berbanding terbalik dengan jumlah perilaku yang diprogramkan lebih
dahulu oleh organisasi, maka makin besar standardisasi, makin sedikit pula
jumlah masukan mengenai bagaiman suatu pekerjaan harus dilakukan oleh seorang
pegawai. Standardisasi bukan hanya menghilangkan kemungkinan para pegawai untuk
berperilaku secar lain, tetapi juag menghilangkan kebutuhan bagi para pegawai
untuk mempertimbangkan aternatif.
Sentralisasi
Sentralisasi adalah yang paling problematis dari ketiga
komponen. Sentralisasi dinyatakan sebagai sejauh mana kekuasaan formal dapat
membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan dikonsentrasikan pada satu individu, sebuah
unit, atau suatu tingkat (biasanya pada tingkat tinggi dalam organisasi),
dengan demikian pegawai (biasanya berada di bagian bawah organisasi) hanya
memperoleh masukan yang minim dalam pekerjaan mereka. Istilah sentralisasi
merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu
titik tunggal di dalam organisasi. Konsentrasi yang tinggi menyatakan adanya
spesialisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi yang rendah menunjukkan adanya
desentralisasi. Tingkat kontrol yang dimiliki seseorang dalam seluruh proses
pengambilan keputusan dapat digunakan sebagai sebuah ukuran mengenai
sentralisasi.
B. Departementalisasi
Departementalisasi
merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar
kegiatan-kegiatan sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama.
Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalm
organisai bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang
terbatas.
Departementalisasi
Fungsional
Departementalisasi
fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan
sejenis untuk membentuk satu satuan organisasi. Semua individu- individu yang
melaksanakan fungsi yang sama dikelompokkan bersama, seperti seluruh personalia
,penjualan, akuntansi, programmer computer, dan sebagainya.
Kebaikan
pendekatan fungsional:
Kebaikan
utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga
kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui
spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi, dan memungkinkan pengawasan
manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
Kelemahan
struktur fungsional :
Bagaimanapun
juga, pendekatan fungsional mempunyai berbagai kelemahan. Struktur fungsional
dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi,menyebabkan kemacetan-kemacetan
pelaksanaan tugas yang berurutan ,memberikan tanggapan lebih lambat terhadap
perubahan, hanya memusatkan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan
para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.
Departementalisasi
Divisional
Banyak
perusahaan besar, dengan banyak jenis produk, diorganisasikan menurut struktur
organisasi divisional. Bila departementalisasi perusahaan menjadi terlalu
kompleks dan tidak praktis bagi struktur fungsional, manajer perlu membentuk
divisi- divisi semi otonomi, dimana setiap divisi merancang, memproduksi dan
memasarkan produknya sendiri.
Tidak
seperti departemen fungsional, suatu divisi menyerupai perusahaan yang
terpisah.kepala divisi terutama memusatkan perhatiannya bersaing dengan
satuan-satuan lainnya dalam perusahaan yang sama. Sebagai pedoman umum,
wewenang kepala divisi terbatas bila keputusan-keputusannya akan mempengaruhi
kegiatan-kegiatan divisi-divisi lain.
Kebaikan
struktur divisional :
Organisasi
atas dasar divisi mempunyai beberapa kebaikan. Karena semua kegiatan,
ketrampilan dan keahlian yang diperlukan untuk memproduksi dan memasarkan
produk dikelompokkan menjadi satu dibawah seorang kepala,keseluruhan pekerjaan
dapat lebih mudah dikoordinasikan dan prestasi kerja yang tinggi dipelihara.
Disamping itu, baik kualitas dan kecepatan pembuatan keputusan meningkat, karena
keputusan- keputusan yang dibuat pada tingkat divisi dekat dengan kancah
kegiatan.
Kelemahan
struktur divisional:
Bagaimanapun
juga stuktur divisional mempunyai berbagai kelemahan. Kepentingan divisi
mungkin ditempatkan di atas tujuan dan kebutuhan organisasi keseluruhan. Setiap
divisi mempunyai para anggota staf dan spesialis sendiri, sehingga akan
meningkatkan biaya administrasi dan terjadi duplikasi ketrampilan.
Organisasi Proyek dan
Matriks
Bentuk
organisasi proyek dan matriks adalah tipe departementalisasi campuran (hybrid
design). Kedua struktur organisasi ini tersusun dari satu atau lebih tipe-tipe
departementalisasi lainnya. Struktur proyek dalam matriks bermaksud untuk
mengkombinasikan kebaikan-kebaikan kedua tipe design fungsional dan divisional
dengan menghindari kekurangan-kekurangan.
C. Model desain struktur organisasi
1.
Desain Organisasi Mekanistik.
· Proses kepemimpinan tidak mencakup
persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.
· Proses motivasi hanya menyadap motif
fisik, rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan takut dan sanksi.
· Proses komunikasi berlangsung
sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu
tidak akurat.
· Proses interaksi bersifat tertutup dan
terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental.
· Proses pengambilan keputusan hanya di
tingkat atas, keputusan Relatif.
· Proses penyusun tujuan dilakukan di
tingat puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok.
2.
Desain Orgranisasi Orgranik.
· Proses kepemimpinan mencakup persepsi
tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala
persoalan.
· Proses motivasi berusaha menimbulkan
motivasi melalui metode Partisipasi.
· Proses komunikasi berlangsung
sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi
yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
· Proses interaksi bersifat terbuka dan
ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode
partemental.
D. Implikasi Manajerial Desain dan Struktur Organisasi
Struktur organisasi harus dirancang untuk
memperjelas lingkungan, sehingga semua orang tahu, siapa yang harus melakukan,
dan siapa yang harus bertanggung jawab atas hasil. Untuk menghilangkan atas
kebingungan dan ketidaktentuan tugas, serta untuk melakukan komunikasi dalam
pengambilan keputusan agar tujuan organisasi tercapai.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar